Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 01:03:07【Tempat Makan】511 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(6)
Artikel Terkait
- Pemprov Lampung pantau berkala penerapan SOP dapur SPPG MBG
- BPOM intensif kembangkan fitofarmaka demi tekan impor bahan baku obat
- BPOM lakukan evaluasi cegah komoditas terpapar radioaktif dikonsumsi
- Ahli gizi sebut zat besi penting bagi peningkatan performa olahraga
- 35.000 paket bantuan Indonesia untuk Palestina telah diterima warga
- Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target
- Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah
- Pemprov Lampung pantau berkala penerapan SOP dapur SPPG MBG
- Jenama perawatan kulit Bali berkomitmen kurangi limbah plastik
- SPPG Tulungagung dihentikan sementara usai insiden keracunan massal
Resep Populer
Rekomendasi

Kunjungi industri farmasi, WHO dorong kolaborasi penguatan fitofarmaka

Jangan abaikan, tubuh beri sejumlah sinyal ketika kekurangan zat besi

Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil

Pemerintah: Ekspor udang ke AS wajib bersertifikat bebas radioaktif

DKI kemarin, kapal tenggelam hingga Pramono tolak atlet Israel

BPOM lakukan evaluasi cegah komoditas terpapar radioaktif dikonsumsi

Jaksel beri bantuan dan penanganan terdampak kebakaran Pengadegan

Dinkes Kota Malang temukan mikroba di dalam sampel MBG